Selasa, 02 Oktober 2007

ARTICLE : EDUCATION WITH VISION OF IS GLOBAL (Compiler: Renggani, Spd. SH)


Education have related/relevant sliver with globalization. In going to globalization era, Indonesia have to [do/conduct] reform in course of education, that is with pressure create more flexible and comprehensive education system, so that [all] grad can function effectively in life of democratic global society. Therefore, education have to be designed in such a manner [so that/ to be] enabling [all] protege can develop potency had naturally and creative in full (of) atmosphere [of] kebebasasn, responsibility and togetherness. Besides, education have to earn to yield grad which can comprehend, its society with all factor able to support to reach success and or barrier causing failure in societal life. One of [the] alternative able to be [done/conducted] [by] that is developing education which with vision of is global.

Premis to start to education with vision of global [is] knowledge and information about part of other world have to develop awareness of us that we will be able to comprehend betterly [of] situation ourselves if we earn to comprehend [relation/link] to other society, and global issues as told by a so called psikolog [of] Csikszentmihalyi which in its book entitle Evolving Self the : Apsychology For Third Milllenium the, 1993. [He/She] express that growth of healthy and well-balanced person need " word interdependent and complex increasingly an of complexities the of understanding an".

A. Perfektif Reform

Education with vision of global represent a[n education process designed for the mempersdiapkan of protege ably intellectual base and responsibility utilize to enter life having the character of kompetitif and with degree [is] draping each other very is high interracial. Education have to mengkhaitkan process education that goes on [in] school with values which always change [in] global society. Thereby, school have to have value orientation, where the society have to [is] always studied in its bearing with world society. Implication of education with vision of global according to perfektif of reform [do] not only having the character of perombakan of curriculum, but also system merombak, education process and structure. Education with policy of base as policy of social [shall] no longger be compatible to education with vision of is global. Education with vision of global have to represent combination [among/between] policy relying on market mechanism. Hence from that, education structure and system have to have the character of openly, as within reason activity owning economic function.

Policy of education residing in [among/between] policy of market mechanism and social, owning meaning that education [do] not solely [in] arranging and arranged by using peripheral of order as going into effect this time, completely uniform, detailed and instruktif.

But education also [in] arranging within reason a[n Mall, existence of freedom of tradesman to determine goods what will be sold, how will be sold and at the price of how much/many goods will be sold.

Government needn't arrange everything detail. Besides, education with vision of global have the character of organic systematic, with marking of fleksibel-adaptif and democratic creative. Have the character of its meaning sistemik-organik that school represent a group of process having the character of interaktif which cannot be seen [by] white sebagai-hitam, but each;every interaction have to be seen as one part of the overall of existing interaction. Fleksibel-Adaptif, its meaning

B. Perpective Kurikuler

Education with vision of global can study pursuant to [at] two in perpective that is is in perpective [of] reform and is in perpective [of] kurikuler. Pursuant to persperktif of kurikuler, education with vision of global represent a[n education process with aim to to draw up educated energy [of] and middle-weight of professional by improving ability of individual in comprehending its society in its bearing with life of world society, with the following marking 1) studying culture, social, other nation economics and politics with emphasis comprehend the existence of interdependence 2) studying barbagai branch science to be utilized as according to requirement of local environment, and 3) developing possibilities various skill and ability to work along to utilize to realize life of better world society. Therefore, education with vision of global will emphasize at solution of items covering 1) existence of interdependence among world society, b) the existence of change to continue to take place from time to time., c) the existence of difference of culture among groups or society in society. Hence from that, need the existence of effort to [is] to comprehending each other other culture, d) the existence of fact that life of that world have various limitation for example in the form of availibility of reguirements which seldom, and, e) to be able to fulfill requirement which seldom be the is not impossible can generate conflicts. Pursuant to is in perpective [of] this kurikuler, development of education with vision of global have implication toward perombakan of education curriculum. Subject and eye of kuliah developed [shall] no longger have the character of monolitik but more having the character of integratif. In eye meaning of kuliah more emphasized at [is] study having the character of multidisipliner, and interdisipliner of transdisipliner.

ARTIKEL : PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL (Penyusun:Renggani, S.Pd.SH)


Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Dalam menuju era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, yaitu dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis. Oleh karena itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan para anak didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasasn, kebersamaan dan tanggung jawab. Selain itu, pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang bisa memahami, masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung mencapai sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu mengembangkan pendidikan yang berwawasan global.

Premis untuk memulai pendidikan berwawasan global adalah informasi dan pengetahuan tentang bagian dunia yang lain harus mengembangkan kesadaran kita bahwa kita akan dapat memahami lebih baik keadaan diri kita sendiri apabila kita dapat memahami hubungan terhadap masyarakat lain, dan isu-isu global sebagaimana dikemukakan oleh seorang psikolog bernama Csikszentmihalyi yang dalam bukunya berjudul the Evolving Self : Apsychology for the Third Milllenium, 1993. Beliau menyatakan bahwa perkembangan pribadi yang seimbang dan sehat memerlukan “an understanding of the complexities of an increasingly complex and interdependent word”.

A. Perfektif Reformasi

Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersdiapkan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi. Pendidikan harus mengkhaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji dalam kaitannya dengan masyarakat dunia.

Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perfektif reformasi tidak hanya bersifat perombakan kurikulum, tetapi juga merombak sistem, struktur dan proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi cocok bagi pendidikan berwawasan global. Pendidikan berwawasan global harus merupakan kombinasi antara kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, sistem dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis.

Kebijakan pendidikan yang berada di antara kebijakan sosial dan mekanisme pasar, memiliki arti bahwa pendidikan tidak semata-mata di tata dan diatur dengan menggunakan perangkat aturan sebagaimana yang berlaku sekarang ini, serba seragam, rinci dan instruktif. Tetapi pendidikan juga di atur layaknya suatu Mall, adanya kebebasan pemilik toko untuk menentukan barang apa yang akan dijual, bagaimana akan dijual dan dengan harga berapa barang akan dijual. Pemerintah tidak perlu mengatur segala sesuatu dengan rinci.

Selain itu, pendidikan berwawasan global bersifat sistematik organik, dengan ciri-ciri fleksibel-adaptif dan kreatif demokratis. Bersifat sistemik-organik artinya bahwa sekolah merupakan sekumpulan proses yang bersifat interaktif yang tidak bisa dilihat sebagai-hitam putih, tetapi setiap interaksi harus dilihat sebagai satu bagian dari keseluruhan interaksi yang ada.

Fleksibel-adaptif, artinya bahwa pendidikan lebih ditekankan sebagai suatu proses learning daripada teaching. Anak didik dirangsang untuk memiliki motivasi untuk mempelajari sesuatu yang harus dipelajari dan continues learning. Tetapi, anak didik tidak akan dipaksa untuk dipelajari. Sedangkan materi yang dipelajari bersifat integrated, materi satu dengan yang lain dikaitkan secara padu dan dalam open-sistem environment. Pada pendidikan tersebut karakteristik individu mendapat tempat yang layak.

Kreatif demokratis, berarti pendidikan senantiasa menekankan pada suatu sikap mental untuk senantiasa menghadirkan suatu yang baru dan orisinil. Secara paedagogis, kreativitas dan demokrasi merupakan dua sisi dari mata uang. Tanpa demokrasi tidak akan ada proses kreatif, sebaliknya tanpa proses kreatif demokrasi tidak akan memiliki makna.

Untuk memasuki era globalisasi pendidikan harus bergeser kearah pendidikan yang berwawasan global. Dari perspektif kurikuler pendidikan berwawasan global berarti menyajikan kurikulum yang bersifat interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Berdasarkan perspektif reformasi, pendidikan berwawasan global berarti menuntut kebijakan pendidikan tidak semata-mata sebagai kebijakan sosial, melainkan suatu kebijakan yang berada di antara kebijakan sosial dan kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, pendidikan harus memiliki kebebasan dan bersifat demokratis, fleksibel dan adaptif.

B. Perspektif Kurikuler

Pendidikan berwawasan global dapat dikaji berdasarkan pada dua perspektif yaitu perspektif reformasi dan perspektif kurikuler. Berdasarkan persperktif kurikuler, pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah dan professional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat dunia, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa lain dengan titik berat memahami adanya saling ketergantungan, 2) mempelajari barbagai cabang ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat, dan , 3) mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai kemampuan dan keterampilan untuk bekerjasama guna mewujudkan kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik.

Oleh karena itu, pendidikan berwawasan global akan menekankan pada pembahasan materi yang meliputi: 1) adanya saling ketergantungan di antara masyarakat dunia, b) adanya perubahan yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu., c) adanya perbedaan kultur di antara masyarakat atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk saling memahami budaya yang lain, d) adanya kenyataan bahwa kehidupan dunia itu memiliki berbagai keterbatasan antara lain dalam wujud ketersediaan barang-barang kebutuhan yang jarang, dan, e) untuk dapat memenuhi kebutuhan yang jarang tersebut tidak mustahil dapat menimbulkan konflik-konflik.

Berdasarkan perspektif kurikuler ini, pengembangan pendidikan berwawasan global memiliki implikasi kearah perombakan kurikulum pendidikan. Mata pelajaran dan mata kuliah yang dikembangkan tidak lagi bersifat monolitik melainkan lebih banyak yang bersifat integratif. Dalam arti mata kuliah lebih ditekankan pada kajian yang bersifat multidisipliner, interdisipliner dan transdisipliner.

 

Rengganis Anak Desa Merapi Blogger Templates Designed by productive dreams | Free Wordpress Templates. presents HD TV Watch Futurama Online. Featured on Singapore Wedding Cakes. © 2011